Vishel Blogs

Catatan Kecil Seorang Vishel :D

Cara Meningkatkan Pengunjung

Tutorial Mendapatkan Site Links In


Berjuta cara Tips dan Trik untuk menjadikan blog Kita SEO Friendly, di postingan sebelumnya kita sudah membahas cara Mendapatkan Ribuan Backlink dari situs - situs yang berkualitas, dan disini saya akan menjelaskan bagaimana cara mendapatkan site links in untuk menaikkan pagerank dengan cepat, sebelumnya saya tidak percaya dengan cara menaikkan pagerank dengan cepat ini, tapi setelah sering search kesana kemari dan sudah banyak teman-teman yang menerapkan cara ini dan ternyata terbukti, woow banget ya :D
ok, langsung saja pada intinya cara menaikkan pagerank dengan cepat ini sangat mudah, cukup dengan mengcopy link dibawah ini dan dengan syarat anda harus menghapus link pada peringkat 1 dari daftar, lalu pindahkan yang tadinya nomor 2 menjadi nomor 1, nomor 3 menjadi nomor 2, nomor 4 menjadi nomor 3, dan seterusnya dan yang terakhir nomor 10 adalah link blog anda,.dan INGAT, URUTANNYA JANGAN SAMPAI TERBALIK,  selanjutnya tinggal mengajak teman anda untuk mengikuti cara ini (kayak setan) serta sebarkan cara ini ke banyak Situs Jejaring Sosial anda.
  1. Free Watch Video
  2. Free Internet Informations
  3. Raffi Exterminator
  4. Tune Up PageRank
  5. Setan dari Surga
  6. TrafikID
  7. Om-Dayz » Never Stop To Learn
  8. Seo Killer
  9. Fakta Unik Kamu
  10. Indonesian Cyber

Keterangan

Jika anda mampu mengajak lima orang saja untuk mengcopy artikel ini maka jumlah backlink yang akan didapat adalah: 
  • Posisi 10, jumlah backlink = 1
  • Posisi 9, jumlah backlink = 5
  • Posisi 8, jumlah backlink = 25
  • Posisi 7, jumlah backlink = 125
  • Posisi 6, jumlah backlink = 625
  • Posisi 5, jumlah backlink = 3,125
  • Posisi 4, jumlah backlink =15,625
  • Posisi 3, jumlah backlink = 78,125
  • Posisi 2, jumlah backlink = 390,625
  • Posisi 1, jumlah backlink = 1,953,125
Dan nama dari alamat blog dapat dimasukan kata kunci yang anda inginkan yang juga dapat menarik perhatian untuk segera diklik. Dari sisi SEO anda sudah mendapatkan 1,953,125backlink dan efek sampingnya jika pengunjung downline mengklik link anda maka anda juga mendapat traffic tambahan. 

Daftar Lowongan CPNS Daerah TA 2013 – 2014

 Info berikut ini adalah tentang Daftar Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota dan Provinsi yang diijinkan oleh Pemerintah untuk membuka Lowongan CPNS 2013. Tidak semua Pemda mendapatkan jatah untuk merekrut CPNS baru. Kebanyakan karena dana APBD untuk membayar Gaji PNS lebih dari 50%.
Semoga info seleksi penerimaan cpns 2013 dari Saffa berikut ini bermanfaat badi Anda semua khususnya yang inging mengabdi kepada Negara Indonesia tercinta sebagai PNS. Amiiien..
Pemerintah akan membuka seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 60 ribu orang. Dari total 60 ribu CPNS baru itu, sebanyak ribu CPNS direkrut oleh instansi pusat dan 40 ribu CPNS akan direkrut oleh pemerintah daerah.
Pemerintah daerah yang mendapatkan tambahan formasi CPNS 40 ribu dari jalur umum sebanyak 226 instansi, terdiri dari 33 pemerintah provinsi dan 192 kabupaten/kota.
Berikut Pemerintah Daerah – Pemda yang akan membuka seleksi CPNS untuk Tahun Anggaran 2013:
Pemerintah Daerah
  1. Provinsi NAD.
  2. Kab. Gayo Lues.
  3. Kab. Aceh Barat Daya.
  4. Kab. Aceh Selatan.
  5. Kab. Aceh Singkil.
  6. Kab. Aceh Tamiang.
  7. Kab. Aceh Tenggara.
  8. Kab. Pidie Jaya.
  9. Provinsi Sumatera Utara.
  10. Kab. Batu Bara.
  11. Kab. Nias.
  12. Kab. Nias Barat.
  13. Kab. Nias Selatan.
  14. Kab. Nias Utara.
  15. Kab. Padang Lawas.
  16. Kab. Padang Lawas Utara.
  17. Kab. Deli Serdang.
  18. Kab. Labuhan Batu Utara.
  19. Kab. Tapanuli Tengah.
  20. Kab. Tapanuli Utara.
  21. Kab. Sibolga.
  22. Provinsi Sumatera Barat.
  23. Kab. Kepulauan Mentawai.
  24. Kab. Solok Selatan.
  25. Kab. Pasaman.
  26. Kota Padang Panjang.
  27. Kab. Indragiri Hilir.
  28. Kab. Kepulauan Meranti.
  29. Kab. Kuantan Singingi.
  30. Kab. Pelalawan.
  31. Kab. Rokan Hilir.
  32. Kab. Siak.
  33. Kota Pekanbaru.
  34. Kab. Batanghari.
  35. Kab. Kerinci.
  36. Kab. Sarolangun.
  37. Kab. Tebo.
  38. Kota Sungai Penuh.
  39. Kab. Bungo.
  40. Kab. Banyuasin.
  41. Kab. Muara Enim.
  42. Kab. Musi Banyuasin.
  43. Kab. Musi Rawas.
  44. Kab. Ogan Ilir.
  45. Kab. Ogan Komering Ilir.
  46. Kab. Ogan Komering Ulu.
  47. Kota Pagar Alam.
  48. Kota Prabumulih.
  49. Kab. Lahat.
  50. Kab. Ogan Komering Ulu Selatan.
  51. Kota Lubuk Linggau.
  52. Provinsi Bangka Belitung.
  53. Kab. Bangka Barat.
  54. Kab. Bangka Selatan.
  55. Kab. Bangka Tengah.
  56. Kab. Belitung.
  57. Kab. Belitung Timur.
  58. Kab. Bangka.
  59. Provinsi Bengkulu.
  60. Kab. Bengkulu Tengah.
  61. Kab. Kepahiang.
  62. Kab. Lebong.
  63. Kab. Rejang Lebong.
  64. Kab. Seluma.
  65. Provinsi Lampung.
  66. Kab. Mesuji.
  67. Kab. Pesisir Barat.
  68. Kab. Pesawaran.
  69. Kab. Tanggamus.
  70. Kab. Way Kanan.
  71. Kab. Metro.
  72. Kab. Kep. Anambas.
  73. Kab. Lingga.
  74. Kab. Natuna.
  75. Provinsi DKI Jakarta.
  76. Kab. Bogor.
  77. Kota Bandung.
  78. Kota Depok.
  79. Kota Bogor.
  80. Kota Tangerang Selatan.
  81. Kota Serang.
  82. Kota Cilegon.
  83. Kab. Cilacap.
  84. Kab. Kedal.
  85. Kab. Kudus.
  86. Kab. Purblingga.
  87. Kab. Semarang.
  88. Kab. Wonosobo.
  89. Kota Magelang.
  90. Kota Pekalongan.
  91. Kota Salatiga.
  92. Kota Semarang.
  93. Kota Surakarta.
  94. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
  95. Kab. Jember
  96. Kab. Sidoarjo.
  97. Kota Mojokerto.
  98. Kota Mojokerto.
  99. Kota Surabaya.
  100. Kab. Mojokerto.
  101. Kab. Pamekasan.
  102. Kab. Tuban.
  103. Kota Blitar.
  104. Kota Kediri.
  105. Kota Malang.
  106. Kota Probolinggo.
  107. Provinsi Kalimantan Tengah.
  108. Kab. Barito.
  109. Kab. Katingan.
  110. Kab. Lamandau.
  111. Kab. Pulang Pisau.
  112. Kab. Barito Timur.
  113. Kab. Kotawaringin Timur.
  114. Provinsi Kalimantan Barat.
  115. Kab. Kapuas Hulu.
  116. Kab. Kayong Utara.
  117. Kab. Ketapang.
  118. Kab. Kubu Raya.
  119. Kab. Landak.
  120. Kab. Melawai.
  121. Kab. Sanggau.
  122. Kab. Sekadau.
  123. Kab. Sintang.
  124. Kab. Pontianak.
  125. Kab. Sambas.
  126. Kota Pontianak.
  127. Kota Singkawang.
  128. Provinsi Kalimantan Selatan.
  129. Kab. Balangan.
  130. Kab. Kota Baru.
  131. Kab. Tabalong.
  132. Kab. Tanah Bumbu.
  133. Kab. Tapin.
  134. Kab. Banjar.
  135. Kab. Barito Kuala.
  136. Kab. Hulu Sungai Tengah.
  137. Kab. Hulu Sungai Utara.
  138. Kota Banjar Baru.
  139. Kota Banjarmasin.
  140. Kab. Bulungan.
  141. Kab. Kutai Barat.
  142. Kab. Kutai Timur.
  143. Kab. Malinau.
  144. Kab. Nunukan.
  145. Kab. Paser.
  146. Kab. Penajam Paser Utara.
  147. Kab. Tana Tidung.
  148. Kota Bontang.
  149. Kab. Bolaang Mongondow Selatan.
  150. Kab. Bolaang Mongondow Timur.
  151. Kab. Bolaang Mongondow Utara.
  152. Kab. Kepulauan Siau Togulandang Biaro.
  153. Kab. Minahasa Tenggara.
  154. Kab. Bolaang Mangondow.
  155. Kota Tomohon.
  156. Kab. Gorontalo Utara.
  157. Kab. Pohuwato.
  158. Provinsi Sulawesi Selatan.
  159. Kab. Luwu Timur.
  160. Kab. Bantaeng.
  161. Kab. Enrekang.
  162. Kab. Pinrang.
  163. Kab. Toraja Utara.
  164. Kota Pare Pare.
  165. Provinsi Sulawesi Tengah.
  166. Kab. Tojo Una-Una.
  167. Kab. Bombana.
  168. Kab. Buton Utara.
  169. Kab. Kolaka Utara.
  170. Kab. Konawe Utara.
  171. Kab. Wakatobi.
  172. Provinsi Sulawesi Barat.
  173. Kab. Jembrana.
  174. Kab. Karangasem.
  175. Kota Denpasar.
  176. Provinsi Nusa Tenggara Barat.
  177. Kab. Lombok Utara.
  178. Kab. Sumbawa Barat.
  179. Provinsi Nusa Tenggara Timur.
  180. Kab. Mangarai Barat.
  181. Kab. Manggarai Timur.
  182. Kab. Sabu Raijua.
  183. Kab. Sumba Barat.
  184. Kab. Sumba Barat Daya.
  185. Kab. Sumba Tengah.
  186. Kab. Ende.
  187. Kab. Flores Timur.
  188. Kab. Manggarai.
  189. Kab. Nagekeo.
  190. Kab. Rote Ndao.
  191. Kab. Sikka.
  192. Kab. Timor Tengah Utara.
  193. Provinsi Maluku.
  194. Kab. Buru Selatan.
  195. Kab. Maluku Barat Daya.
  196. Kab. Maluku Tenggara.
  197. Kota Tual.
  198. Kab. Maluku Tenggara Barat.
  199. Kab. Seram Bagian Barat.
  200. Provinsi Maluku Utara.
  201. Kab. Halmahera Tengah.
  202. Kab. Halmahera Timur.
  203. Kab. Pulau Morotai.
  204. Kab. Halmahera Barat.
  205. Kota Ternate.
  206. Kota Tidore Kepulauan.
  207. Kab. Asmat.
  208. Kab. Deiyai.
  209. Kab. Dogiyai.
  210. Kab. Intan Jaya.
  211. Kab. Jayawijaya.
  212. Kab. Keerom.
  213. Kab. Lanny Jaya.
  214. Kab. Memberamo Raya.
  215. Kab. Mappi.
  216. Kab. Paniai.
  217. Kab. Puncak.
  218. Kab. Puncak Jaya.
  219. Kab. Tolikara.
  220. Kab. Yalimo.
  221. Kab. Biak Numfor.
  222. Kab. Kepulauan Yapen.
  223. Provinsi Papua Barat.
  224. Kab. Fak Fak.
  225. Kab. Maybrat.
  226. Kab. Raja Ampat.
Data diatas akan terus kami update jika sudah ada pengumuman penerimaan CPNS.
Bagaimana ? Apakah daerah dimana Anda tinggal membuka Lowongan CPNS tahun 2013 ini. Kalau tidak, jangan khawatir, Anda tetap bisa melamar di Pemda lain kok..
Segera persiapkan segala persyaratan yang bisa dilakukan sekarang. Jangan lupa selalu belajar Soal CPNS khususnya yang menggunakan Sistem CAT, baca selengkapnya DISINI >>

Daftar Lowongan CPNS Pusat TA 2013 – 2014

Pemerintah akan melakukan seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mulai September mendatang untuk merekrut sekitar 60 ribu pegawai baru. Dari total 60 ribu CPNS baru itu, sebanyak ribu CPNS direkrut oleh instansi pusat dan 40 ribu CPNS akan direkrut oleh pemerintah daerah. Semoga info berikut ini bermanfaat bagi Anda semua, khususnya yang ingin mengabdi kepada NKRI sebagai PNS..
Deputi SDM Aparatur Kementerian PAN-RB Setiawan Wangsaatmaja menjelaskan, Sebanyak kementerian dan 36 lembaga akan melakukan seleksi CPNS Tahun Anggaran 2013 ini.
Berikut Kementerian Lembaga (K/L) yang membuka lowongan CPNS untuk Tahun Anggaran 2013:
Kementerian/Lembaga
  1. Kementerian Koordinator Bidang Polhukam.
  2. Kementerian Koordinator Bidang Kesra.
  3. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
  4. Kementerian Dalam Negeri.
  5. Kementerian Luar Negeri.
  6. Kementerian Pertahanan.
  7. Kementerian Hukum dan HAM.
  8. Kementerian Keuangan.
  9. Kementerian ESDM.
  10. Kementerian Perindustrian.
  11. Kementerian Perdagangan.
  12. Kementerian Pertanian.
  13. Kementerian Kehutanan.
  14. Kementerian Perhubungan.
  15. Kementerian Kelautan dan Perikanan.
  16. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
  17. Kementerian Kesehatan.
  18. Kementerian Pekerjaan Umum.
  19. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  20. Kementerian Sosial.
  21. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
  22. Kementerian Lingkungan Hidup.
  23. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
  24. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.
  25. Kementerian PANRB
  26. Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal.
  27. Kementerian Perumahan Rakyat.
  28. Kementerian Pemuda dan Olahraga.
  29. Kementerian Sekretariat Negara.
  30. Arsip Nasional RI (ANRI).
  31. Lembaga Administrasi Negara (LAN).
  32. Badan Kepegawaian Negara (BKN).
  33. Perpustakaan Nasional (PERPUSNAS).
  34. Badan Pusat Statistik (BPS).
  35. Badan Inteljen Negara (BIN).
  36. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
  37. Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN).
  38. Badan Informasi Geospasial (BIG).
  39. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
  40. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
  41. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
  42. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
  43. Badan Pertanahan Nasional (BPN).
  44. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
  45. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
  46. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
  47. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
  48. Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
  49. Badan SAR Nasional.
  50. Badan Narkotika Nasional (BNN).
  51. Badan Standarisasi Nasional (BSN).
  52. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
  53. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).
  54. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme RI (BNPT).
  55. Kejaksaan Agung.
  56. Sekretariat Kabinet.
  57. Sekretariat Jenderal BPK.
  58. Sekretariat Jenderal DPR.
  59. Sekretariat Mahkamah Agung.
  60. Sekretariat Mahkamah Konstitusi.
  61. Sekretariat Komisi Yudisial.
  62. Sekretariat Komisi Nasional HAM.
  63. Sekretariat KPU.
  64. Badan Koordinasi Keamanan Laut (BAKORKAMLA).
  65. Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
Data diatas akan terus kami update jika sudah ada pengumuman penerimaan CPNS.
Bagaimana dengan Anda ? Apakah Kementerian yang Anda dambakan membuka Lowongan CPNS tahun 2013 ini.
Segera persiapkan segala persyaratan yang bisa dilakukan sekarang. Jangan lupa selalu belajar Soal CPNS khususnya yang menggunakan Sistem CAT, baca selengkapnya DISINI >>

Peran Besar Indonesia Atas Kemerdekaan Singapura.

Foto: :::...Peran Besar Indonesia Atas Kemerdekaan Singapura.


Sebuah TV swasta nasional pernah menayangkan sebuah film dokumenter yang berjudul Secret Operation (Operasi A : Sandi Ganyang Malaysia). Film dokumenter ini bercerita tentang perjuangan marinir KKO Indonesia ketika masa konfrontasi dengan negara-negara bekas jajahan Inggris seperti Malaysia. Semuanya dipaparkan oleh seorang saksi sejarah yang dulu memimpin pasukan marinir KKO Kol Marinir (purn) W. Siswanto yang sempat dikabarkan gugur.

Pada masa itu Presiden Soekarno mengatur siasat perang melawan mereka (yang disebut dengan politik konfrontasi) karena dianggap menyudutkan Indonesia. Masalahnya, Inggris berencana mendirikan negara Federasi Malaysia yang terdiri dari Persekutuan Tanah Melayu (PTM), Serawak, Sabah, Singapura, dan Brunei. Hal ini dianggap Bung Karno mengancam Indonesia sebab Bung Karno curiga langkah ini adalah sebuah Neo Kolonialisme yang bertujuan mengepung Indonesia.

Operasi Intelejen dari marinir serta penetrasi pasukan Angkatan Darat Indonesia yang terdiri dari para sukarelawan (non militer) diperkirakan dapat melumpuhkan Singapura waktu itu. Di luar dugaan, rencana penyerangan Indonesia ke Singapura mendapat dukungan dari gerakan bawah tanah para aktivis kemerdekaan Singapura sendiri yang ingin negaranya merdeka, lepas dari bayang-bayang Federasi Malaysia. Salah satunya adalah Lee Kuan Yu. Kesepakatan pun diatur, antara Indonesia dengan gerakan bawah tanah Singapura. Kesepakatan ini bertujuan mengusir Inggris agar secepatnya angkat kaki dari tanah Singapura.

Ketika Indonesia menutup ekspor ke Singapura serta merencanakan perang, prajurit Inggris yang trauma dengan Perang Dunia II memilih pulang ke negaranya daripada harus berperang dengan Indonesia. Oleh sebab itu Inggris pun memilih meninggalkan Singapura dan memberikan kemerdekaannya pada mereka (Singapura) dan tidak jadi menyerang.

Dalam video dokumenter ini juga dijelaskan arti dari bendera Singapura. Makna bendera Singapura adalah sebagai berikut:

>>Merah Putih
Untuk menghargai Indonesia yang telah memeprcepat kemerdekaan mereka, maka Singapura pun mengambil dasar warna bendera negara kita, yaitu merah putih. Pemilihan ini sebagai tanda bahwa mereka berada di tengah-tengah bangsa Indonesia.

>>Bintang 5
Tanda bintang lima ditambahkan pada pojok kiri atas merah putih adalah penadopsian dari pancasila yang mempunyai 5 sila karena pada waktu itu Singapura belum memiliki falsafah atau dasar negara.

>>Bulan Sabit
Lambang bulan sabit adalah tanda bahwa Singapura sangat menghargai bahwa meskipun mayoritas penduduk Singapura bukan muslim, tapi mereka hidup di tengah-tengah muslim (Malaysia dan Indonesia)

Masa-masa konfrontasi yang endingnya memerdekakan Singapura ini telah mengorbankan prajurit sukarelawan Indonesia yang tertawan sebanyak 520 orang dan yang gugur sebanyak 168 orang. Hingga saat ini jasad mereka banyak yang belum dikembalikan ke Indonesia.

Tercatat pula di sejarah bahwa pada saat itu negara Singapura sedang mengalami masa perekonomian yang sulit dan tergantung dari ekspor Indonesia. Jika Indonesia menutup ekspornya ke Singapura, maka perekonomian negara itu akan kacau karena hasil perekonomian negara Singapura bergantung pada jasa dan perdagangan di mana SDA yang dimiliki sangat sedikit, tidak seperti di Indonesia. Namun, saat ini Singapura telah menjelma menjadi kekuatan ekonomi Asia yang terus melesat ke depan, meninggalkan jauh sang penolongnya, Indonesia.

Sumber: Karo Cyber Community


:::...BAKKA 2838
Sebuah TV swasta nasional pernah menayangkan sebuah film dokumenter yang berjudul Secret Operation (Operasi A : Sandi Ganyang Malaysia). Film dokumenter ini bercerita tentang perjuan
gan marinir KKO Indonesia ketika masa konfrontasi dengan negara-negara bekas jajahan Inggris seperti Malaysia. Semuanya dipaparkan oleh seorang saksi sejarah yang dulu memimpin pasukan marinir KKO Kol Marinir (purn) W. Siswanto yang sempat dikabarkan gugur.

Pada masa itu Presiden Soekarno mengatur siasat perang melawan mereka (yang disebut dengan politik konfrontasi) karena dianggap menyudutkan Indonesia. Masalahnya, Inggris berencana mendirikan negara Federasi Malaysia yang terdiri dari Persekutuan Tanah Melayu (PTM), Serawak, Sabah, Singapura, dan Brunei. Hal ini dianggap Bung Karno mengancam Indonesia sebab Bung Karno curiga langkah ini adalah sebuah Neo Kolonialisme yang bertujuan mengepung Indonesia.

Operasi Intelejen dari marinir serta penetrasi pasukan Angkatan Darat Indonesia yang terdiri dari para sukarelawan (non militer) diperkirakan dapat melumpuhkan Singapura waktu itu. Di luar dugaan, rencana penyerangan Indonesia ke Singapura mendapat dukungan dari gerakan bawah tanah para aktivis kemerdekaan Singapura sendiri yang ingin negaranya merdeka, lepas dari bayang-bayang Federasi Malaysia. Salah satunya adalah Lee Kuan Yu. Kesepakatan pun diatur, antara Indonesia dengan gerakan bawah tanah Singapura. Kesepakatan ini bertujuan mengusir Inggris agar secepatnya angkat kaki dari tanah Singapura.

Ketika Indonesia menutup ekspor ke Singapura serta merencanakan perang, prajurit Inggris yang trauma dengan Perang Dunia II memilih pulang ke negaranya daripada harus berperang dengan Indonesia. Oleh sebab itu Inggris pun memilih meninggalkan Singapura dan memberikan kemerdekaannya pada mereka (Singapura) dan tidak jadi menyerang.

Dalam video dokumenter ini juga dijelaskan arti dari bendera Singapura. Makna bendera Singapura adalah sebagai berikut:

>>Merah Putih
Untuk menghargai Indonesia yang telah memeprcepat kemerdekaan mereka, maka Singapura pun mengambil dasar warna bendera negara kita, yaitu merah putih. Pemilihan ini sebagai tanda bahwa mereka berada di tengah-tengah bangsa Indonesia.

>>Bintang 5
Tanda bintang lima ditambahkan pada pojok kiri atas merah putih adalah penadopsian dari pancasila yang mempunyai 5 sila karena pada waktu itu Singapura belum memiliki falsafah atau dasar negara.

>>Bulan Sabit
Lambang bulan sabit adalah tanda bahwa Singapura sangat menghargai bahwa meskipun mayoritas penduduk Singapura bukan muslim, tapi mereka hidup di tengah-tengah muslim (Malaysia dan Indonesia)

Masa-masa konfrontasi yang endingnya memerdekakan Singapura ini telah mengorbankan prajurit sukarelawan Indonesia yang tertawan sebanyak 520 orang dan yang gugur sebanyak 168 orang. Hingga saat ini jasad mereka banyak yang belum dikembalikan ke Indonesia.

Tercatat pula di sejarah bahwa pada saat itu negara Singapura sedang mengalami masa perekonomian yang sulit dan tergantung dari ekspor Indonesia. Jika Indonesia menutup ekspornya ke Singapura, maka perekonomian negara itu akan kacau karena hasil perekonomian negara Singapura bergantung pada jasa dan perdagangan di mana SDA yang dimiliki sangat sedikit, tidak seperti di Indonesia. Namun, saat ini Singapura telah menjelma menjadi kekuatan ekonomi Asia yang terus melesat ke depan, meninggalkan jauh sang penolongnya, Indonesia.

Kisah Perjuangan Pahlawan Revolusi

Foto: KISAH PERJUANGAN PAHLWAN REVOLUSI


Apakah Anda masih ingat dengan peristiwa G30S PKI? Ya, tragedi kemanusiaan yang terjadi 47 tahun lalu tersebut masih menyisakan duka yang mendalam akibat kontra-revolusi tindakan militer yang dipimpin oleh Soeharto.

Bagaimana tidak memprihatinkan? Bayangkan saja 7 perwira tinggi militer Indonesia bersama beberapa anggota lainnya dibunuh satu persatu dalam suatu percobaan kudeta yang kemudian dituduhkan kepada anggota PKI atau Partai Komunis Indonesia. Mereka semua disiksa, dibunuh, dan dimasukkan ke dalam Lubang Buaya di mana Lubang Buaya tersebut merupakan sebuah sumur yang berada di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Berikut ini adalah sedikit kisah dari tujuh pahlawan revolusi tersebut.

1. Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman 

Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman, lahir di Wonosobo, Jawa Tengah pada tanggal 4 Agustus 1918 atau yang lebih dikenal dengan nama S. Parman. Beliau merupakan salah satu pahlawan revolusi Indonesia dalam peristiwa G30S PKI. Beliau adalah perwira yang banyak mengetahui tentang kegiatan rahasia yang dilakukan oleh PKI. Selain itu, beliau juga termasuk salah satu perwira yang menolak rencana PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani, sehingga peristiwa penolakan tersebut membuat dirinya dimusuhi dan akhirnya menjadi korban pembunuhan PKI. Beliau diculik pada saat berada di rumahnya oleh anggota PKI, kemudian dibunuh dan disembunyikan di Lubang Buaya pada tanggal 1 Oktober 1965. Akhirnya S. Parman dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

2. Kapten Pierre Andreas Tendean 

Kapten Pierre Andreas Tendean, lahir pada tanggal 21 Februari di Jakarta. Pierre merupakan pria keturunan Minahasa-Prancis, namun ia juga fasih dalam berbahasa Jawa. Beliau juga merupakan ajudan dari Jenderal Besar DR. Abdul Harris Nasution, seorang Menteri Koordinator dan Kepala Staf ABRI di era Soekarno. Pierre Tendean tewas karena diculik dan dibunuh oleh anggota PKI karena disangka Jenderal Besar DR. A.H. Nasution. Beliau dibunuh di lubang buaya pada tanggal 1 Oktober 1965. Pierre Tendean adalah pahlawan revolusi termuda yang gugur dalam peristiwa G30S PKI.

3. Letnan Jenderal TNI R. Suprapto 

Letnan Jenderal TNI R. Suprapto, lahir pada tanggal 20 Juni 1920 di Purwokerto, Jawa Tengah. Pada awal kemerdekaan, beliau merupakan salah satu orang yang terlibat dalam perjuangan merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap dan pernah menjadi anggota pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Purwokerto, serta ikut dalam medan pertempuran di Ambarawa untuk melawan tentara Inggris. Pada akhirnya ia juga ikut dibunuh karena menentang PKI dan dibuang di Lubang Buaya pada tanggal 1 Oktober 1965 serta dimakamkan di Taman Makam Kalibata, Jakarta.

4. Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani

Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani lahir pada tanggal 19 Juni 1922 di Purworejo, Jawa Tengah. Beliau merupakan orang yang selalu menentang kehendak PKI dan karena itulah beliau merupakan target utama dalam penculikan oleh PKI di antara 7 petinggi TNI AD yang lain. Beliau tewas ditembak di ruang makan rumahnya di Jalan Lembang D58, Menteng pukul 04.35 tanggal 1 Oktober 1965, dan dibuang ke Lubang Buaya. Ahmad Yani juga dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Jakarta.

5. Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirto Haryono

Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirto Haryono lahir pada tanggal 20 Januari 1924 di Surabaya, Jawa Timur. Kemampuannya dalam menguasai tiga bahasa internasional yaitu bahasa Inggris, Jerman, dan Belanda membuatnya menjadi tokoh yang berperan penting dalam berbagai perundingan antara pemerintah RI dengan pemerintah Inggris maupun Belanda, Bahkan beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Delegasi Militer Indonesia pada saat diselenggarakannya Konferensi Meja Bundar atau KMB. Pada akhirnya ia juga menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh PKI dan tewas pada tanggal 1 Oktober 1965 di Lubang Buaya.

6. Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan

Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan, lahir pada tanggal 19 Juni 1925 di Balige, Sumatera Utara. Pada saat Indonesia mencapai kemerdekaannya, beliaulah yang pertama kali membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan para pemuda dan menjabat sebagai komandan batalyon di TKR.

Jabatan terakhirnya pada saat peristiwa G30S PKI adalah sebagai asisten IV Menteri/ Panglima Angkatan Darat. Pada saat itulah beliau juga memiliki prestasi sendiri karena berhasil membongkar rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Cina untuk PKI yang digunakan untuk menlancarkan pemberontakan PKI. Pada tanggal 1 Oktober 1965, Panjaitan menyerahkan diri pada anggota Gerakan 30 September di rumahnya dan ditembak mati, mayatnya dibuang ke Lubang Buaya dan baru ditemukan pada tanggal 4 Oktober 1965.

7. Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo

Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo lahir pada tanggal 23 Agustus 1922 di Kebumen, jabatan terakhirnya adalah sebagai Brigadir Jenderal. Menjelang pemberontakan G30S PKI, beliau telah merasakan firasat buruk, udara di ruangannya terasa sangat panas dan ternyata firasatnya tidak salah lagi. Beliau diculik oleh Serma Surono dan Men Cakrabirawa, anggota dari Gerakan 30 September dengan alasan ada panggilan dari presiden. Yang lebih memprihatinkan, sebelum ditembak mati beliau disiksa dan dianiaya di luar batas-batas kemanusiaan dan akhirnya wafat dan dibawa ke Lubang Buaya pada tanggal 1 Oktober 1965.

Selain beberapa tokoh di atas, ada juga beberapa orang yang juga ikut menjadi korban dalam peristiwa pemberontakan tersebut, yaitu :

Bripka Karel Satsuit Tubun, seorang pengawal kediaman resmi wakil perdana menteri II dari dr. J. Leimena
Letnan Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto, seorang kepala staf Korem 072/ Pamungkas, Yogyakarta
Kolonel Katamso Darmokusumo, seorang Komandan Korem 072/ Pamungkas, Yogyakarta
Mereka telah gugur untuk membela bangsa Indonesia agar tidak dikuasai oleh para pemberontak, dengan sepenuh jiwa mereka melawan segala hal yang dapat mengacaukan segala keutuhan bangsa ini. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus tetap mewariskan semangat tersebut, jika bukan kita yang menjaga bangsa ini, siapa lagi?

*Jayz-7

Apakah Anda masih ingat dengan peristiwa G30S PKI? Ya, tragedi kemanusiaan yang terjadi 47 tahun lalu tersebut masih menyisakan duka yang mendalam akibat kontra-revolusi tindakan militer yang dipimpin oleh Soeharto.

Bagaimana tidak memprihatinkan? Bayangkan saja 7 perwira tinggi militer Indonesia bersama beberapa anggota lainnya dibunuh satu persatu dalam suatu percobaan kudeta yang kemudian dituduhkan kepada anggota PKI atau Partai Komunis Indonesia. Mereka semua disiksa, dibunuh, dan dimasukkan ke dalam Lubang Buaya di mana Lubang Buaya tersebut merupakan sebuah sumur yang berada di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Berikut ini adalah sedikit kisah dari tujuh pahlawan revolusi tersebut.

1. Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman

Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman, lahir di Wonosobo, Jawa Tengah pada tanggal 4 Agustus 1918 atau yang lebih dikenal dengan nama S. Parman. Beliau merupakan salah satu pahlawan revolusi Indonesia dalam peristiwa G30S PKI. Beliau adalah perwira yang banyak mengetahui tentang kegiatan rahasia yang dilakukan oleh PKI. Selain itu, beliau juga termasuk salah satu perwira yang menolak rencana PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani, sehingga peristiwa penolakan tersebut membuat dirinya dimusuhi dan akhirnya menjadi korban pembunuhan PKI. Beliau diculik pada saat berada di rumahnya oleh anggota PKI, kemudian dibunuh dan disembunyikan di Lubang Buaya pada tanggal 1 Oktober 1965. Akhirnya S. Parman dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

2. Kapten Pierre Andreas Tendean

Kapten Pierre Andreas Tendean, lahir pada tanggal 21 Februari di Jakarta. Pierre merupakan pria keturunan Minahasa-Prancis, namun ia juga fasih dalam berbahasa Jawa. Beliau juga merupakan ajudan dari Jenderal Besar DR. Abdul Harris Nasution, seorang Menteri Koordinator dan Kepala Staf ABRI di era Soekarno. Pierre Tendean tewas karena diculik dan dibunuh oleh anggota PKI karena disangka Jenderal Besar DR. A.H. Nasution. Beliau dibunuh di lubang buaya pada tanggal 1 Oktober 1965. Pierre Tendean adalah pahlawan revolusi termuda yang gugur dalam peristiwa G30S PKI.

3. Letnan Jenderal TNI R. Suprapto

Letnan Jenderal TNI R. Suprapto, lahir pada tanggal 20 Juni 1920 di Purwokerto, Jawa Tengah. Pada awal kemerdekaan, beliau merupakan salah satu orang yang terlibat dalam perjuangan merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap dan pernah menjadi anggota pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Purwokerto, serta ikut dalam medan pertempuran di Ambarawa untuk melawan tentara Inggris. Pada akhirnya ia juga ikut dibunuh karena menentang PKI dan dibuang di Lubang Buaya pada tanggal 1 Oktober 1965 serta dimakamkan di Taman Makam Kalibata, Jakarta.

4. Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani

Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani lahir pada tanggal 19 Juni 1922 di Purworejo, Jawa Tengah. Beliau merupakan orang yang selalu menentang kehendak PKI dan karena itulah beliau merupakan target utama dalam penculikan oleh PKI di antara 7 petinggi TNI AD yang lain. Beliau tewas ditembak di ruang makan rumahnya di Jalan Lembang D58, Menteng pukul 04.35 tanggal 1 Oktober 1965, dan dibuang ke Lubang Buaya. Ahmad Yani juga dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Jakarta.

5. Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirto Haryono

Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirto Haryono lahir pada tanggal 20 Januari 1924 di Surabaya, Jawa Timur. Kemampuannya dalam menguasai tiga bahasa internasional yaitu bahasa Inggris, Jerman, dan Belanda membuatnya menjadi tokoh yang berperan penting dalam berbagai perundingan antara pemerintah RI dengan pemerintah Inggris maupun Belanda, Bahkan beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Delegasi Militer Indonesia pada saat diselenggarakannya Konferensi Meja Bundar atau KMB. Pada akhirnya ia juga menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh PKI dan tewas pada tanggal 1 Oktober 1965 di Lubang Buaya.

6. Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan

Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan, lahir pada tanggal 19 Juni 1925 di Balige, Sumatera Utara. Pada saat Indonesia mencapai kemerdekaannya, beliaulah yang pertama kali membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan para pemuda dan menjabat sebagai komandan batalyon di TKR.

Jabatan terakhirnya pada saat peristiwa G30S PKI adalah sebagai asisten IV Menteri/ Panglima Angkatan Darat. Pada saat itulah beliau juga memiliki prestasi sendiri karena berhasil membongkar rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Cina untuk PKI yang digunakan untuk menlancarkan pemberontakan PKI. Pada tanggal 1 Oktober 1965, Panjaitan menyerahkan diri pada anggota Gerakan 30 September di rumahnya dan ditembak mati, mayatnya dibuang ke Lubang Buaya dan baru ditemukan pada tanggal 4 Oktober 1965.

7. Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo

Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo lahir pada tanggal 23 Agustus 1922 di Kebumen, jabatan terakhirnya adalah sebagai Brigadir Jenderal. Menjelang pemberontakan G30S PKI, beliau telah merasakan firasat buruk, udara di ruangannya terasa sangat panas dan ternyata firasatnya tidak salah lagi. Beliau diculik oleh Serma Surono dan Men Cakrabirawa, anggota dari Gerakan 30 September dengan alasan ada panggilan dari presiden. Yang lebih memprihatinkan, sebelum ditembak mati beliau disiksa dan dianiaya di luar batas-batas kemanusiaan dan akhirnya wafat dan dibawa ke Lubang Buaya pada tanggal 1 Oktober 1965.

Selain beberapa tokoh di atas, ada juga beberapa orang yang juga ikut menjadi korban dalam peristiwa pemberontakan tersebut, yaitu :

Bripka Karel Satsuit Tubun, seorang pengawal kediaman resmi wakil perdana menteri II dari dr. J. Leimena
Letnan Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto, seorang kepala staf Korem 072/ Pamungkas, Yogyakarta
Kolonel Katamso Darmokusumo, seorang Komandan Korem 072/ Pamungkas, Yogyakarta
Mereka telah gugur untuk membela bangsa Indonesia agar tidak dikuasai oleh para pemberontak, dengan sepenuh jiwa mereka melawan segala hal yang dapat mengacaukan segala keutuhan bangsa ini. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus tetap mewariskan semangat tersebut, jika bukan kita yang menjaga bangsa ini, siapa lagi?

5 Konsep Pembangunan Ekonomi Bung Karno!

Foto: ||Cerita - Cerita Unik dari Mantan Presiden RI Ir.Soekarno||

1.Perintah pertama Soekarno sebagai Presiden

Sosok Soekarno punya seribu cerita unik yang mengundang senyum. Kira-kira apa perintah pertama Presiden Soekarno saat menjadi Presiden?

Sehari setelah kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) bersidang. Mereka menetapkan Soekarno sebagai Presiden RI pertama dan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden RI.

Tidak ada debat sengit dalam sidang di Gedung Road van Indie di Jalan Pejambon itu. Sederhana saja, PPKI memilih Soekarno sebagai presiden. Berbeda sekali dengan sidang paripurna di DPR yang penuh keriuhan, protes serta gontok-gontokan.

Kisah ini diceritakan Soekarno dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams "Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang diterbitkan Yayasan Bung Karno tahun 2007.

"Nah kita sudah bernegara sejak kemarin. Dan sebuah negara memerlukan seorang Presiden. Bagaimana kalau kita memilih Soekarno?"

Soekarno pun menjawab, "Baiklah."

Sesederhana itu. Maka jadilah Soekarno sebagai Presiden pertama RI. Namanya negara yang baru seumur sehari, tidak ada mobil kepresidenan yang mengantar Soekarno. Maka Soekarno pun pulang berjalan kaki.

"Di jalanan aku bertemu dengan tukang sate yang berdagang di kaki lima. Paduka Yang Mulia Presiden Republik Indonesia memanggil pedagang yang bertelanjang kaki itu dan mengeluarkan perintah pelaksanaannya yang pertama. Sate ayam 50 tusuk!" ujar Soekarno.

Itulah perintah pertama presiden RI. "Sate ayam 50 tusuk!"

Soekarno kemudian jongkok di pinggir got dekat tempat sampah. Sambil berjongkok, Paduka Yang Mulia Presiden Republik Indonesia itu menghabiskan sate ayam 50 tusuk dengan lahap. Itulah pesta perayaan pelantikannya sebagai Presiden RI.
Saat Soekarno pulang ke rumah, dia menyampaikan dirinya telah dipilih menjadi Presiden pada Fatmawati, istrinya. Fatmawati tidak melompat-lompat kegirangan. Fatmawati menceritakan wasiat ayahnya sebelum meninggal.

"Di malam sebelum bapak meninggal, hanya tinggal kami berdua yang belum tidur. Aku memijitnya untuk mengurangi rasa sakitnya, ketika tiba-tiba beliau berkata 'Aku melihat pertanda secara kebatinan bahwa tidak lama lagi...dalam waktu dekat...anakku akan tinggal di istana yang besar dan putih itu'. Jadi ini tidak mengagetkanku. Tiga bulan yang lalu, Bapak sudah meramalkannya," ujar Fatmawati tenang.
Soekarno memang ditakdirkan jadi orang besar dengan segala ceritanya.

2.Soekarno cinta budaya bangsa

Sejak kecil, Soekarno sangat menyukai cerita wayang. Dia hapal banyak cerita wayang sejak kecil. Saat masih bersekolah di Surabaya, Soekarno rela begadang jika ada pertunjukan wayang semalam suntuk. Dia pun senang menggambar wayang di batu tulisnya.

Saat ditahan dalam penjara Banceuy pun kisah-kisah wayanglah yang memberi kekuatan pada Soekarno. Terinspirasi dari Gatot Kaca, Soekarno yakin kebenaran akan menang, walau harus kalah dulu berkali-kali. Dia yakin suatu saat penjajah Belanda akan kalah oleh perjuangan rakyat Indonesia.

"Pertunjukan wayang di dalam sel itu tidak hanya menyenangkan dan menghiburku. Dia juga menenangkan perasaan dan memberi kekuatan pada diriku. Bayangan-bayangan hitam di kepalaku menguap bagai kabut dan aku bisa tidur nyenyak dengan penegasan atas keyakinanku. Bahwa yang baik akan menang atas yang jahat," ujar Soekarno dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams "Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang diterbitkan Yayasan Bung Karno tahun 2007.

Soekarno tidak hanya mencintai budaya Jawa. Dia juga mengagumi tari-tarian dari seantero negeri. Soekarno juga begitu takjub akan tarian selamat datang yang dilakukan oleh penduduk Papua.

Karena kecintaan Soekarno pada seni dan budaya, Istana Negara penuh dengan aneka lukisan, patung dan benda-benda seni lainnya. Setiap pergi ke daerah, Soekarno selalu mencari sesuatu yang unik dari daerah tersebut.

Dia menghargai setiap seniman, budayawan hingga penabuh gamelan. Soekarno akan meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang soal seni dan budaya setiap pagi, di samping bicara politik.

Saat-saat diasingkan di Istana Bogor selepas G-30S/PKI, Soekarno membunuh waktunya dengan mengiventarisir musik-musik keroncong yang dulu populer tahun 1930an dan kemudian menghilang. Atas kerja kerasnya dan beberapa seniman keroncong, Soekarno berhasil menyelamatkan beberapa karya keroncong.

3.Ketika Bung Karno paksa Belanda memikul sepeda

Ada saja cerita lucu yang datang dari Bung Karno, proklamator yang lahir pada 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970. Sebuah cerita lucu dituturkan istrinya Fatmawati. Fatmawati menjadi Ibu Negara Indonesia dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan merupakan istri ke-3 dari Soekarno. Fatmawati juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.

Fatmawati mengakui kadang kali ada kelucuan daripada pembawaan Soekarno. Bila Bung Karno sudah melucu, dirinya jadi terpingkal-pingkal dibuatnya. Menurut Fatmawati, Bung Karno pernah bercerita kalau dirinya senang berkelakar. Senang mendengar dan bercerita yang lucu. Dan kelucuan Bung Karno bukanlah kelucuan seorang badut, tapi sikap eksentrik seorang pemikir.

Menurut Fatmawati, ketika Bung Karno dibuntuti polisi Belanda, polisi Belanda tersebut dipaksa untuk memikul sepedanya. Bung Karno tahu kalau dirinya selalu diikuti oleh serdadu Belanda. Sedikit saja Bung Karno melanggar hukum, Belanda dengan cepat mengirimnya ke dalam bui. Justru karena tahu polisi Belanda tidak boleh melepaskan pandangan mengikuti jejaknya, membuat dia sering mempermainkan polisi Belanda.

Waktu itu, Bung Karno sedang bersepeda, seorang polisi mengikutinya dari belakang. Bung Karno sengaja tidak mempercepat laju sepedanya. Dia menggenjot dengan santai saja. Polisi belanda itu pun santai pula mengikuti dari kejauhan. Tiba-tiba timbul pikiran membikin polisi itu repot. Di tepi persawahan, Bung Karno berhenti dan meninggalkan sepedanya di sana. Kemudian Bung Karno berjalan meniti pematang, menuju suatu perkampungan yang agak jauh letaknya, tempat seorang temannya tinggal. Bung Karno tahu, sepedanya tidak akan ada yang mengambil.

"Bung Karno tahu, polisi itu tidak berani membiarkan dirinya lepas dari pandangannya. Dia wajib menguntit Soekarno terus,” cerita Fatmawati dikutip dari buku Bung Karno Masa Muda’ Penerbit: Pustaka Yayasan Antar Kota, Jakarta, 1978.

Tapi kesulitannya sekarang adalah sepedanya tidak boleh ditinggalkan begitu saja seperti sepeda Bung Karno. Disiplin melarang polisi Belanda meninggalkan sepedanya di jalanan. Akhirnya terpaksa polisi itu memikul sepedanya meniti pematang sambil terseok-seok. Sesekali polisi itu kejeblos masuk lumpur sawah dengan bebannya yang cukup berat. Dia tidak berani membiarkan Bung Karno bebas berkeliaran di luar pengawasannya.

Sedangkan Bung Karno yang punya pikiran nakal itu enak saja meniti pematang panjang menuju perkampungan. Dia dengan jalan lenggang kangkung, sementara di belakang sang polisi dengan geram mengikutinya.

Itulah beberapa keping perbuatan Soekarno yang terkadang lucu, menurut Fatmawati sering membuat dia terpingkal-pingkal mendengarnya.

4.Bung Karno dan Ibu Fatmawati, tak pernah ingat kapan menikah

Di zaman modern, ada tradisi memperingati ulang tahun perkimpoian. Kalau 25 tahun perkimpoian disebut kimpoi perak, sementara 50 tahun perkimpoian disebut kimpoi emas. Tetapi, menurut pengakuan Ibu Fatmawati, dia dan Bung Karno tidak pernah merayakan ulang tahun perkimpoian

Jangankan kimpoi perak atau kimpoi emas, ulang tahun pernikahan ke-1, ke-2 atau ke-3 saja tidak pernah. Sebabnya tak lain karena keduanya tidak pernah ingat kapan menikah. Ini bisa dimaklumi karena saat berlangsungnya pernikahan, zaman sedang dibalut perang. Saat itu Perang Dunia II sedang berkecamuk dan Jepang baru datang untuk menjajah Indonesia.

"Kami tidak pernah merayakan kimpoi perak atau kimpoi emas. Sebab kami anggap itu soal remeh, sedangkan kami selalu dihadapkan pada persoalan-persoalan besar yang hebat dan dahsyat," begitu cerita Ibu Fatmawati di buku Bung Karno Masa Muda, terbitan Pustaka Antar Kota, 1978.

Kehidupan pernikahan Bung Karno dan Fatmawati memang penuh dengan gejolak perjuangan. Dua tahun setelah keduanya menikah, Indonesia mencapai kemerdekaan. Tetapi ini belum selesai, justru saat itu perjuangan fisik mencapai puncaknya. Bung Karno pastinya terlibat dalam setiap momen-momen penting perjuangan bangsa.

Pasangan ini melahirkan putra pertamanya yaitu Guntur Soekarnoputra. Guntur lahir pada saat Bung Karno sudah berusia 42 tahun. Berikutnya lahir Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh. Putra-putri Bung Karno dikenal memiliki bakat kesenian tinggi. Hal itu tak aneh mengingat Bung Karno adalah sosok pengagum karya seni, sementara Ibu Fatmawati sangat pandai menari.

5.Saat Soekarno kencingi Hatta

Tanggal 8 Agustus 1945, pemimpin tertinggi pasukan Jepang di Asia Tenggara, Jenderal Terauchi memanggil Soekarno dan Mohammad Hatta ke Vietnam. Terauchi sama sekali tidak menjelaskan apa maksudnya. Hal ini membuat Soekarno dan Hatta bertanya-tanya.

Berangkatlah mereka dengan diiringi 20 pejabat tinggi militer Jepang. Pesawat yang ditumpangi Soekarno penuh sesak. Tapi tak ada yang mau bicara soal alasan pemanggilan tersebut.

Ternyata pertemuan Soekarno-Hatta dengan Terauchi di Dalath ini sangat penting dalam sejarah Indonesia. Jepang mengaku tidak akan menghalang-halangi kemerdekaan Indonesia. Jepang sadar mereka sudah dikalahkan pasukan sekutu. Kondisi peperangan sama sekali berubah. Jepang sudah kalah habis-habisan dalam perang dunia II di Pasifik.

Kisah ini diceritakan Soekarno dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams "Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang diterbitkan Yayasan Bung Karno tahun 2007.

Maka dengan membawa berita baik itu, pulanglah Soekarno dan Hatta ke Indonesia. Kali ini mereka tidak naik pesawat penumpang yang bagus seperti saat berangkat. Mereka naik pesawat pembom yang sudah rongsokan. Banyak lubang bekas tembakan di badan pesawat itu.

Pesawat itu juga tidak memiliki tempat duduk. Para penumpang duduk di lantai pesawat atau berbaring. Tidak ada juga pemanas, sehingga para penumpang menggigil kedinginan. Parahnya, tidak ada juga kamar kecil.

Nah, yang jadi masalah, saat itu Soekarno ingin kencing. Dia berbisik pada Suharto, dokter pribadinya.

"Aku ingin kencing. Apa yang harus kulakukan?" bisik Soekarno.

Suharto juga bingung, tidak ada kamar kecil. Maka dia menunjuk bagian ekor pesawat yang penuh lubang bekas tembakan. "Tidak ada tempatnya, jadi tidak ada jalan lain. Bung harus kencing di sana," kata Suharto.

"Baiklah. Aku melangkah pelan-pelan ke bagian belakang pesawat dan melampiaskan hajatku. Dan baru aku mulai, tiupan angin yang keras menghempas melalui lubang-lubang bekas peluru dan menyemburkan air itu ke seluruh ruangan pesawat. Kawan-kawanku yang malang itu mandi dengan air istimewa," beber Soekarno.

Saat mendarat di Jakarta, para pemimpin bangsa itu masih setengah basah dengan air kencing sang pemimpin besar revolusi. Tak dijelaskan bagaimana reaksi Hatta dan yang lainnya saat terkena air kencing Soekarno.

6.Soekarno menipu Belanda dengan telur dan Alquran

Bung Karno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di PNI inilah yang membuat dia mendekam di penjara Banceuy dan kemudian dipindahkan ke Sukamiskin pada tahun 1930.

Saat dipenjara, Soekarno mengandalkan hidupnya dari sang istri. Seluruh kebutuhan hidup dipasok oleh Inggit yang dibantu oleh kakak kandung Soekarno, Sukarmini atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Wardoyo.

Saat dipindahkan ke penjara Sukamiskin, pengawasan terhadap Soekarno semakin keras dan ketat. Dia dikategorikan sebagai tahanan yang berbahaya. Bahkan untuk mengisolasi Soekarno agar tidak mendapat informasi dari luar, dia digabungkan dengan para tahanan 'elite'. Kelompok tahanan ini sebagian besar terdiri dari orang Belanda yang terlibat korupsi, penyelewengan, atau penggelapan. Tentu saja, obrolan dengan mereka tidak nyambung dengan Bung Karno muda yang sedang bersemangat membahas perjuangan kemerdekaan. Paling banter yang dibicarakan adalah soal makanan, cuaca, dan hal-hal yang tidak penting.

Beberapa bulan pertama menjadi tahanan di Sukamiskin, komunikasi Bung Karno dengan rekan-rekan seperjuangannya nyaris putus sama sekali. Tapi sebenarnya, ada berbagai cara dan akal yang dilakukan Soekarno untuk tetap mendapat informasi dari luar.

Hal itu terjadi saat pihak penjara membolehkan Soekarno menerima kiriman makanan dan telur dari luar. Telur yang merupakan barang dagangan Inggit itu selalu diperiksa ketat oleh sipir sebelum diterima Bung Karno.

Seperti yang dituturkan Ibu Wardoyo yang dikutip dalam buku 'Bung Karno Masa Muda' terbitan Pustaka Antarkota tahun 1978, telur menjadi alat komunikasi untuk mengabarkan keadaan di luar penjara. Caranya, bila Inggit mengirim telur asin, artinya di luar ada kabar buruk yang menimpa rekan-rekan Bung Karno. Namun dia hanya bisa menduga-duga saja kabar buruk tersebut, karena Inggit tidak bisa menjelaskan secara detail.

Seiring berjalannya waktu, Soekarno dan Inggit kemudian menemukan cara yang lebih canggih untuk mengelabui Belanda. Medianya masih sama, telur. Namun, telur tersebut telah ditusuk-tusuk dengan jarum halus dan pesan lebih detail mengenai kabar buruk itu dapat dipahami Bung Karno. Satu tusukan di telur berarti semua kabar baik, dua tusukan artinya seorang teman ditangkap, dan tiga tusukan berarti ada penyergapan besar-besaran terhadap para aktivis pergerakan kemerdekaan.

Ada lagi cara yang lebih rumit dengan menggunakan media buku-buku agama hingga Alquran. Inggit yang mendapat jatah berkunjung dua kali sepekan diizinkan membawa buku-buku agama dan Alquran. Misalnya, Bung Karno dikirimi Alquran tanggal 24 bulan April. Maka Bung Karno harus membuka surat Alquran keempat di halaman 24. Di bawah huruf-huruf tertentu pada halaman tersebut terdapat lubang-lubang kecil seperti huruf Braille. Contohnya di bawah huruf B ada tusukan, selanjutnya di bawah huruf U, dan seterusnya, hingga membentuk rangkaian kata dan kalimat yang berisi kabar dari rekan-rekan seperjuangannya yang berada di luar penjara.

Satu lagi model komunikasi yang digunakan Bung Karno. Cara ini dipilih Ibu Wardoyo, yang selalu menemani Inggit membesuk ke penjara Sukamiskin. Dia menggunakan bahasa tubuh seperti menarik telinga, menyilangkan jari, mengedipkan mata, menggerakan satu tangan, hingga menggerakkan bagian muka. Semua kode itu sudah dipahami maknanya oleh Bung Karno.

Selama menjalani masa hukuman dari Desember 1929 hingga dibebaskan pada tanggal 31 Desember 1931, Soekarno tidak pernah dijenguk oleh kedua orangtuanya yang berada Blitar. Menurut Ibu Wardoyo, orang tua mereka Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai tidak sanggup melihat anak yang mereka banggakan itu berada di tempat hina yakni penjara dan dalam posisi yang tidak berdaya.

Apalagi, saat di Sukamiskin, menurut Ibu Wardoyo, kondisi Soekarno demikian kurus dan hitam. Namun Bung Karno beralasan, dia sengaja membuat kulitnya menjadi hitam dengan bekerja dan bergerak di bawah terik matahari untuk memanaskan tulang-tulangnya. Sebab di dalam sel tidak ada sinar matahari, lembab, gelap, dan dingin.

7. Soekarno soal cerutu Kuba, Che dan Castro

Che Guevara lebih dulu berkunjung ke Indonesia tahun 1959. El Comandante ini berdiskusi panjang lebar soal revolusi di Indonesia. Pada waktu itu, Che juga merupakan wakil resmi pemerintah Kuba untuk membicarakan hubungan dagang antar kedua negara. Soekarno cocok dengan pribadi Che. Keduanya penuh energi dan bergaya informal..

Che sempat berwisata ke Candi Borobudur. Dia yang terkesan dengan Soekarno kemudian mengundang Soekarno untuk ganti berkunjung ke Kuba.
Maka tahun 1960, Soekarno yang melawat ke Kuba. Pemimpin Kuba Fidel Castro langsung menyambutnya di Bandara Havana. Soekarno disambut meriah. Warga Kuba berdiri di sepanjang jalan membentangkan poster bertuliskan 'Viva President Soekarno'.

Fidel Castro yang juga anti-Amerika klop dengan Soekarno. Sejarah menunjukkan keduanya tidak pernah mau didikte Amerika Serikat.

Soekarno menghadiahi Castro keris, senjata asli Indonesia. Mereka tertawa seperti dua sahabat saat bertukar penutup kepala. Soekarno menukar kopiahnya dengan topi a la komandan militer yang menjadi ciri khas Castro. Che pun tampak senang mengenakan kopiah Soekarno.

Yang unik, rombongan kepresidenan sempat berhenti hanya karena petugas polisi yang memimpin konvoi ingin menghisap cerutu.

Cerita itu dituturkan ajudan Soekarno, Bambang Widjanarko dalam buku 'Sewindu Dekat Bung Karno' terbitan Kepustakaan Populer Gramedia.

Saat itu dalam konvoi Soekarno ada tiga polisi yang memimpin iring-iringan kepresidenan sekaligus membuka jalan. Tiba-tiba polisi pemimpin konvoi menghentikan motornya dan menyuruh konvoi berhenti. Tentu saja semua peserta bertanya-tanya kenapa konvoi berhenti.

Polisi itu lalu mengeluarkan cerutu, dan menghampiri sopir Soekarno. Rupanya dia mau pinjam korek untuk menyalakan cerutu. Setelah menyala, polisi itu lalu memberi hormat pada Soekarno. Dia menaiki motornya dan memimpin konvoi kembali dengan gagah. Sambil menghisap cerutu kuba tentu saja.

"Bung Karno tertawa berderai melihat itu. Rupanya dia cukup paham Kuba masih dalam revolusi," ujar Bambang.

Lawatan ke Kuba sangat mengesankan untuk Soekarno. Sangat berbeda dengan lawatannya ke Washington beberapa waktu sebelumnya. Kala itu Soekarno tersinggung dengan Presiden Eisenhower yang sombong. Eisenhower menganggap remeh Soekarno yang dianggapnya datang dari negara dunia ketiga.
Dibiarkannya Soekarno menunggu di Gedung Putih hampir setengah jam lamanya. Amarah Soekarno pun meledak.

"Apakah kalian memang bermaksud menghina saya. Sekarang juga saya pergi," ujar Soekarno dengan marah.

Para pejabat AS pun kebingungan. Mereka sibuk meminta maaf dan meminta Soekarno tinggal. Eisenhower pun segera keluar menemui Soekarno.
Pada pertemuan berikutnya, Eisenhower menjadi lebih ramah. Dia sadar Soekarno tak bisa diremehkan.

8.Repotnya Soekarno beristri banyak

Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, dikenal beristri banyak. Punya istri banyak dan cemburuan tentu membuat Soekarno pusing. Kadang Soekarno terpaksa main kucing-kucingan dengan para istrinya.

Ketika Soekarno menikah dengan Hartini, Fatmawati marah dan keluar dari Istana. Istri kedua Soekarno ini memilih tinggal di Kebayoran Baru. Hartini pun akhirnya tidak tinggal di Istana, tetapi di paviliun Istana Bogor. Lalu setelah menikah dengan Dewi Soekarno, wanita Jepang ini ditempatkan di Wisma Yasoo, Jl Gatot Subroto. Sementara istri lainnya, Haryati 'ditaruh' di kawasan Slipi, Jakarta Barat.

Banyak kisah lucu soal poligami Soekarno. Misalnya soal surat. Karena sibuk, Soekarno tidak sempat menulis surat untuk masing-masing istrinya. Maka dia menyuruh juru tulis Istana untuk mengetikkan surat cinta bagi istrinya.

Tapi betapa kagetnya Soekarno saat mendapati surat cinta itu diketik di atas kertas berkop kepresidenan resmi. Lengkap dengan logo burung garuda dan cap kepresidenan. Bukan itu saja, si pengirim bukan ditulis sebagai 'mas' atau 'Soekarno' tetapi Paduka Yang Mulia Presiden Republik Indonesia, Ir Soekarno.

Nah, akibat banyak istri ini para ajudan pun jadi punya tugas tambahan. Ajudan Soekarno, Bambang Widjanarko menceritakan semua kerepotan ini.

Para istri Soekarno ini selalu curiga ke mana Soekarno pergi setelah jam dinas usai. Apakah menemui istrinya yang lain? ke rumah si A, si B atau si C? Para ajudan Soekarno pun harus berbohong demi menyelamatkan bos mereka.

"Kami para ajudannya harus membantu dan mengamankan setiap timbul persoalan. Kalau perlu harus berbohong, apabila ibu yang satu bertanya apakah Bung Karno bertemu dengan ibu yang lainnya," kata Bambang Widjanarko dalam buku 'Sewindu Dekat Bung Karno' terbitan Kepustakaan Populer Gramedia.

Jika Soekarno bertanya "Apakah aku sudah rapi?" Maka 'rapi' itu artinya bersih dari bekas lipstik, dan wangi parfum salah satu istrinya. Ajudan pun harus ektra teliti memeriksa. Jika ada bekas parfum misalnya, maka Soekarno akan pulang dulu ke Istana Negara untuk mandi dan berganti pakaian.

Pernah suatu saat, Haryati, mendengar Soekarno sedang menemui istrinya yang lain. Dia pun marah dan hendak menyusul ke tempat acara. Soekarno yang mendapat laporan, memerintahkan bagaimana dan apapun caranya, Haryati tak boleh meninggalkan Slipi.

Maka 'operasi sabotase' itu digelar. Awalnya sopir Haryati berpura-pura mobilnya mogok. Haryati yang murka meminta agar dikirim mobil dari Istana. Tapi berjam-jam mobil itu tidak juga datang. Saat sopir sudah berhasil menyalakan mobil yang tadi mogok, sebuah truk tiba-tiba mogok di depan rumahnya. Mobil Haryati pun tidak bisa keluar dari garasi. Misi sabotase ini sukses.

Repot memang punya banyak istri yang pencemburu.

9.Bung Karno tak suka wanita seksi

Presiden Soekarno semasa hidupnya dikenal memiliki pesona, sehingga dengan mudah menaklukkan wanita-wanita cantik yang diinginkannya. Sejarah mencatat Bung Karno sembilan kali menikah. Namun banyak yang tidak tahu wanita seperti apa yang dicintai Sang Putra Fajar itu.

Untuk urusan kriteria ternyata Bung Karno bukanlah sosok pria neko-neko. Perhatian Bung Karno akan mudah tersedot jika melihat wanita sederhana yang berpakaian sopan. Lalu, bagaimana Bung Karno memandang wanita berpenampilan seksi?

Pernah di satu kesempatan ketika sedang jalan berdua dengan Fatmawati, Bung Karno bercerita mengenai penilaiannya terhadap wanita. Kala itu Bung Karno benar-benar sedang jatuh hati pada Fatmawati.

"Pada suatu sore ketika kami sedang berjalan-jalan berdua, Fatmawati bertanya padaku tentang jenis perempuan yang kusukai," ujar Soekaro dalam buku 'Bung Karno Masa Muda' terbitan Pustaka Antar Kota.

Sesaat Bung Karno memandang sosok Fatmawati yang saat itu berpakaian sederhana dan sopan. Perasaan Bung Karno benar-benar bergejolak, dia sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu.

"Aku memandang kepada gadis desa ini yang berpakaian baju kurung merah dan berkerudung kuning diselubungkan dengan sopan. Kukatakan padanya, aku menyukai perempuan dengan keasliannya, bukan wanita modern yang pakai rok pendek, baju ketat dan gincu bibir yang menyilaukan," kata Soekarno.

"Saya lebih menyukai wanita kolot yang setia menjaga suaminya dan senatiasa mengambilkan alas kakinya. Saya tidak menyukai wanita Amerika dari generasi baru, yang saya dengar menyuruh suaminya mencuci piring," tambahnya.

Mungkin saat itu Fatmawati begitu terpesona mendengar jawaban Soekarno yang lugas. Sampai pada akhirnya jodoh mempertemukan keduanya. Soekarno menikah dengan Fatmawati pada tahun 1943, dan dikarunia 5 anak yakni Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh.

"Saya menyukai perempuan yang merasa bahagia dengan anak banyak. Saya sangat mencintai anak-anak," katanya.

#Jayz-7
Pada masa Bung Karno, ekonomi Indonesia cukup berdikari. Memasuki tahun 1960-an, hampir 80% aktivitas ekonomi sudah di tangan nasional. Banyak perusahaan asing, khususnya milik Belanda, diambilalih dan dijadikan perusahaan nasional.


Utang luar negeri juga terbilang kecil: 2,5 milyar USD. Sebanyak 1,6 milyar USD dipergunakan untuk memperkuat angkatan perang. Alhasil, angkatan perang Indonesia termasuk disegani di Asia. Lalu, sisanya dipakai membangun infrastruktur, seperti bendungan Jatiluhur, Krakatau Steel, pabrik pupuk (Sriwidjaya dan Petrokimia Gresik), dan lain-lain.

Memang, ekonomi jaman Bung Karno masih menyisakan masalah, seperti kemiskinan dan kenaikan harga sembako. Masalah saat itu sangat kompleks: ada sabotase ekonomi dari imperialis, ada kekacauan politik di sejumlah daerah, dan lain-lain.

Namun, banyak yang beranggapan, kalau saja proyek ekonomi berdikari Bung Karno tidak diinterupsi oleh Orde Baru, Indonesia sudah tampil sebagai kekuatan ekonomi besar saat ini. Setidaknya selevel dengan ekonomi China saat ini.

Di sini saya berusaha mengupas prinsip-prinsip pembangunan ekonomi era Bung Karno.

Pertama, melikuidasi sisa-sisa ekonomi kolonial dan mengurangi dominasi modal asing di Indonesia. Sejak jadi aktivis pergerakan di tahun 1930-an, Bung Karno sudah menyadari bahwa modal asing merupakan instrumen imperialisme. Kehadiran modal asing hanyalah untuk mengeruk kekayaan alam, menghisap tenaga kerja Indonesia, dan mengubah Indonesia sebagai pasarnya.

Bung Karno juga menyadari, selama modal asing masih bercokol, maka ekonomi nasional sulit berkembang. “Likuidasi ekonomi kolonial sebagai syarat mutlak untuk merintis jalan pembentukan ekonomi nasional,” ujar Bung Karno.

Kedua, percaya pada kekuatan sendiri (Self Help), khususnya pada kekuatan massa rakyat. Bung Karno meletakkan massyarakyat sebagai tulang-punggung pembangunan ekonomi. “Plan pembangunan kita harus merupakan plan massa,” kata Bung Karno.

Untuk itu, proyek pembangunan haruslah melibatkan partisipasi massa-rakyat. Tak hanya itu, pembangunan harus berorientasi pada kepentingan dan kemakmuran rakyat. Jika hal itu diabaikan, pembangunan belum tentu selaras dengan cita-cita kemakmuran rakyat.

Ketiga, memperkuat kedudukan ekonomi negara. Ini sejalan dengan prinsip pasal 33 UUD 1945. Sektor ekonomi strategis dan menguasai hajat hidup orang banyak—bersifat layanan publik/dasar—harus dikuasai oleh negara.

Selain itu, peran negara dalam perekonomian juga harus diperkuat. Hal itu untuk memastikan bahwa perekonomian berjalan sesuai rencana (terencana) dan hasilnya harus dinikmati sebesar-besarnya oleh massa rakyat. Selain itu, peran negara juga dimaksudkan untuk mencegah aksi spekulasi, penimbungan, sabotase, dan lain-lain.

Keempat, memberikan ruang kepada usaha swasta nasional, tetapi harus selaras dengan rencana pemerintah. Artinya, kehadiran swasta tidak boleh bertolak-belakang dengan cita-cita kemakmuran dan keadilan sosial. Untuk itu, kehadiran swasta hanya diperbolehkan di sektor non-strategis dan tidak menguasai hajat hidup orang banyak.

Kelima, melaksanakan perdagangan luar negeri yang bebas dan aktif. Perdagangan internasional haruslah dalam kerangka kerjasama yang setara dan saling menguntungkan. Bung Karno menekankan, ekspor Indonesia haruslah barang-barang jadi. Sedangkan impor hanya diberlakukan pada barang-barang yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri.

Zaman itu, modal asing tidak seluruhnya ditendang keluar. Beberapa dipertahankan asal tidak menggerus kedaulatan ekonomi dan politik Indonesia. Di bidang migas, misalnya, masih ada “Tiga Besar” (Stanvac, Caltex, dan Shell).

Bung Karno kemudian memaksa ketiga perusahaan itu untuk melakukan negosiasi. Hasilnya: pembagian keuntungan 60:40 (60% untuk Indonesia dan 40% untuk kontraktor), perusahaan asing itu wajib menyerahkan 25 persen area eksplorasi setelah lima tahun dan 25 persen lainnya setelah 10 tahun, dan mewajibkan perusahaan asing untuk menyediakan kebutuhan untuk pasar domestik dengan harga tetap.

Tak hanya itu, supaya kelak Indonesia bisa mengelola sendiri sumber daya alamnya, Bung Karno mengirimkan ribuan putra-putri Indonesia untuk belajar kemajuan teknik di luar negeri, khususnya Eropa Timur dan Uni Soviet. Harapannya, setelah mahasiswa itu tamat, mereka akan kembali ke tanah air dan membangun negeri.